Bidanku Bidan Budiman. Selama ini ada sebuah pameo,orang miskin tak boleh sakit.Namun pameo itu tak berlaku di satu kawasan Pos Kesehatan Masyarakat di Jakarta Utara yang di kelola Yayasan Al-Amien.Meraka yang saban hari berkunjung ke Pos Kesehatan Masyarakat ini adalah kelompok masyarakat sederhana dan papa secara ekonomi.Alasan tariflah yang menjadi magnet layanan kesehatan ini.Dari mulut ke mulut Pos Layanan Kesehatan berbiaya ala kadarnya pun menyebar.
Ditengah mahalnya biaya obat dan kesehatan,Pos Layanan Masyarakat ini pun bagai gula yang dikerubutin semut.Klinik boleh sederhana,yang datang pun kelompok kaum papa,namun pelayannya bukan ala kadarnya.Adalah Siti Aminah sosok di balik Klinik mulia ini.Siti Aminah sebenarnya adalah seorang dokter.Sejak tahun 1994 terpanggil mendirikan Pos Pelayanan ini.Karena banyak menangani pasen mengandung dan persalinan,Siti Aminah lebih dikenal dengan Bidan Aminah.
Tak mampu membayar sewa tempat lain,rumah sederhana dua lantainya pun disulap menjadi Pos Kesehatan.Tak hanya ruang periksa,juga ruang persalinan dilengkapi USG dan ruang perawatan intensif.Dengan pasilitas yang lumayan lengkap,sudah terbayang berapa biaya bagi pasien? Kenyataannya,bukanlah angka jutaan,bahkan pasien boleh membayar seikhlasnya,ala-kadarnya.Ada yang membayar dengan sayuran,bumbu dapur dan bahkan sering kali hanya terima kasih belaka.
Ikhlas tanpa pamrih,itulah gambaran yang bisa diungkapkan tentang sosok seorang Bidan Aminah.Sebelum terjun ke dunia sosial,Siti Aminah adalah seorang dokter yang mapan.NAmun bathinnya tersiksa menyaksikan banyak masyarakat yang terpinggirkan.Jiwanya pun terpanggil untuk mengulurkan tangan semampunya.
Totalitas dibidang sosial sudah mengalir di urat nadi Bidan Aminah,mobil miliknya pun disulap menjadi mobil Ambulance sederhana.Wara-wiri ambulance pun disupirinya sendiri menjambangi warga yang tak mampu binanya.Namun saying sang ambulance pun sudah tak prima lagi.Beberapa bagian atapnya bocor,mesinnya sering ngadat dan remnya pun mulai aus dimakan usia.Janji bantuan pemerintah memang pernah diterimanya,namun seperti biasa janji tetaplah tinggal janji,pemanis mulut belaka.