Tahuku Malang Tempeku Hilang

Jumat, 27 Juli 2012 | comments (7)

Kedelai Langka
Tahuku Malang Tempeku Hilang - Tahu dan Tempe Selebritis Baru - Negeri importir dengan ketergantungan pangan dari pasokan negeri asing, inilah wajah Indonesia sebenarnya, tunggara benar-benar. Kondisi ketergantungan ini tentunya sangat ironis, citra Indonesia sebagai Negara Agraris perlahan memudar bahkan menjadi negeri ketergantungan. Bukan hanya kedelai, akan tetapi hampir semua kebutuhan pangan yang semula bisa diproduksi sendiri kini harus impor termasuk beras, jagung dan buah-buahan.

Tempe dan Tahu langka - Ketidakmampuan pemerintah memenuhi kebutuhan pangan dari hasil produksi dalam negeri menjadi penyebab utama ketergantungan Indonesia pada produk impor. Untuk kedelai misalnya, setiap tahun volume impor terus bertambah. Sementara produksi dalam negeri dari lahan petani terus berkurang. Hingga saat ini lebih dari 60 % kebutuhan kedelai Indonesia di impor dari Amerika, Argentina atau Brazil, ketika terjadi anomali cuaca disana dan berpengaruh terhadap produksi dan harga jual, tidak banyak hal yang bisa dilakukan pemerintah Indonesia kecuali impor.

Mahalnya kedelai impor ini  memaksa para pengrajin akan menaikan harga Tempe dan Tahu. Dan efek domino dari ketidakmampuan pemerintah ini lagi-lagi berdampak pada beban baru masyarakat kecil yang harus bayar mahal untuk bisa mengkonsumsi Tahu dan Tempe. Inilah pakta memprihatinkan yang sedang berlangsung di Indonesia dalam 2 minggu terakhir, akibat dari kelangkaan dan mahalnya kedelai impor.
Share this article :

7 comments:

  1. Betul sekali sob,,,sangat tragis sekali, dulu yang dikenal dengan negar agraris dan juga negara maritim mungkin sekarang jadi negara koruptor,,,,yang saya garis bawahi bahwa pemerintah menyipakan anggaran untuk pertanian dan perikanan jauh dibawah pos anggaran yang lainnya, kalau sudah begitu mau di bawa kemana ????negara ini bingung mode on

    BalasHapus
  2. Dulu jamannya Pak Harto yang menjadi bahan berita TV itu swasembada pangan.Kini telinga dan mata kita dijejali dengan berita koruptor dan koruptor.
    Selamat datang tahu dan tempe baru,hehe.
    Nice share,thanks.

    BalasHapus
  3. jangan pernah lagi menyebut negeri ini negara agraris...malu kita.

    BalasHapus
  4. ironis, pajeujeut kawas benang kusut
    tapi alhamdulillah, saur/buka puasa, abdi masih tiasa neda direncangan ku tahu/tempe
    wilujeng saurrr

    BalasHapus
  5. itu baru tahu tempe, bagaimana jadinya kalau semua petani mulai dari beras, hingga lombok melakukan mogok massal, tidak tanam padi karena ada beras import, dan sebagainya... kasihan para petani yang bersusah payah, para pengrajin tahu, tempe yang setengah mati...malah cukong dan tauke ongkang2 kaki menikmati hasilnya

    BalasHapus
  6. Negara Agraris yang memilukan,hikz,hikz.

    BalasHapus
  7. aneh padahal kita di kola m susu

    BalasHapus

Tanda kunjungan anda sah apabila ada tapak komentar di Form ini! Mohon untuk tidak menyampah,makasih tak terhingga atas kritik juga sarannya.

 
Copyright © 2012. Tunggara Blogs Privacy Policy
Support by Blogger
Created by : Creating Website
Tunggara Blogs - All Rights Reserved